Tips Mengajarkan Anak Memaafkan
![]() |
foto http://pexels.com |
Ketika
anak usia dini bermain, bukan hal yang aneh jika sering terjadi rebutan mainan,
saling beradu pendapat, merusak mainan teman, bahkan saling memukul. Kejadian
tersebut sangatlah wajar. Anak-anak usia dini masih berpikir egosentris,
melihat dari sudut pandangnya sendiri dalam melihat dan menilai sesuatu.
Anak
usia dini belum mengerti jika orang lain akan marah jika diperlakukan tidak
menyenangkan. Yang terjadi adalah temannya marah karena prilaku tidak
menyenangkan, kemudian menangis, bermain terhenti sejenak. Tak lama kemudian
kembali bermain bersama tanpa ada rasa dendam dan marah. Dunia anak-anak tanpa
campur tangan orangtua, anak-anak belajar memaafkan meskipun tanpa kata maaf.
![]() |
foto http://pexels.com |
Namun,
sebagai orangtua Emak hendaknya mengenalka kata maaf kepada anak. Tujuan Emak
mengenalkan kata maaf adalah untuk membiasakan anak mudah memaafkan dan ringan
berkata maaf ketika melakukan hal tidak menyenangkan.
Adapun
tips untuk Emak mengenalkan dan
membiasakan anak mengenal maaf yaitu:
1. Role
model memaafkan
Jadilah
role model atau contoh nyata perbuatan memaafkan dihadapan anak. misalkan Emak
melakukan kesalahan maka minta maaflah kepada anak. “Nak, maaf ya Ummi telat
jemput sekolah. karena ada tamu
dirumah.”
Ketika
Emak selalu mengatakan maaf saat melakukan kesalahan, maka anak dengan mudah
pula memaafkan. Saat anak melakukan kesalahan maka mudah pula meminta maaf.
2. Meminta
maaf untuk hal-hal yang sepele
Ketika
melakukan hal-hal yang tidak sopan menurut norma sosial, maka biasakan
mengucapkan maaf. Contoh hal sepele adalah sendawa dengan bersuara, ceguakan,
bersin, atau buang gas atau kentut.
Kata
maaf yang kita ucapkan akan menunjukan perilaku tersebut dapat mengganggu rasa
nyaman orang lain. kebiasaan ini akan menjadi contoh bagi anak untuk meminta
maaf jika melakukan hal-hal tersebut.
3. Memaafkan
Meminta
maaf berkaitan dengan memaafkan, ketika
anak melakukan kesalahan dan meminta maaf maka jawablah dengan ucapan yang
lebut bahwa kita memaafkan. Hal ini sangat berarti bagi anak-anak, merasa
bangga karena maaf yang diucapkan tidak sia-sia.
Beda
jika anak sudah meminta maaf dan kita sebagai orangtua masih marah, ngomel, dan
mendiamkan anak. tentu ini akan sangat melukai hati, lebih parah ketika anak
memutuskan untuk tidak lagi mengungkapkan permintaan maaf. Bisa saja hal ini terjadi karena merasa
percuma minta maaf tetap saja salah, diomeli, dimarahi, merasa tak dihargai.
4. Berikan
Pujian
Anak
melakukan kesalahan, dan merasa salah akan meminta maaf tanpa di suruh. Satu kata
hebat, karena dia berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab meski
sebatas permintaan maaf. Hargailah perjuangan anak untuk berani mengakui
perbuatannya. Berika nasehat agar tidak diulang, namun pujian atas tindakannya
yang pemberani harus lebih di tonjolkan. Karena ini akan memotivasi anak untuk
melakukan hal yang sama jika dia melakukan kesalahan dikemudian hari.
5. Meminta
maaf bukan karena paksaan.
Sering
kali naka bertengkar, berebut mainan, orangtua memaksakan anak untuk minta
maaf. Ternyata ini juga tidak baik, karena anak merasa terpaksa, memaafkan
tanpa ketulusan hati, tidak ikhlas. Lebih bahaya kalau ternyata masih ada
dendam dalam hati. Lalu, harus bagaimana ya?
Sebaikanya
sebagai orangtua tidak harus memaksakan, cukup menasehati anak dimana letak
kesalahan mereka berikan alasan kenapa harus meminta maaf. Jangan lupa berikan
kata-kata yang memotivasi.
Misalkan
“ Kakak kan sudah tahu kalau kakak salah sudah memukul adik, sehingga adik
menangis. Kakak yang hebat sebaiknya minta maaf agar adik tidak marah dan
sayang kakak. Adik juga anak baik bukan? Kalau anak baik pasti mau memaafkan
kakak ya.”
Dengan
demikian anak akan saling memaafkan tanpa paksaan, justru termotivasi untuk
menjadi hebat dan baik dengan saling memaafkan.
Tidak
sulit bukan, hanya butuh membiasakan menjadi contoh yang baik bagi anak-anak.
selamat mencoba bunda.....
Sangat informative dan inspiratif... penyampaianya sederhana tapi dalam... good job i like it
BalasHapusterimakasih pak winarto semoga bermanfaat aamiin
HapusSetuju.. jika ingin anak baik kita juga harus memberikan contoh yang baik ☺️☺️☺️
BalasHapusTerimakasih mbak, semoga bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung dan menjnggmenin jejak.
HapusTerima kasih sharingnya ummu terutama bagian menjadi role model. Saya terbiasa meminta maaf jika melakukan kesalahan tapi kadang saya lupa atau gengsi meminta maaf kepada anak 😥
BalasHapusSemoga bermanfaat mbak😍 terimakasih sudah mampir dan meninggalkan jejak
HapusContoh yang digunakan membumi sekali, pas cara memadukan teori yang diikuti dengan contoh yang mudab diaplikasikan.
BalasHapusTerimakasih semoga bermanfaat. Terimakasih sudah mampir dan meninggalkan jejak cinta😍😍
HapusSetuju Ummu, bahwa sebaiknya anak-anak memaafkan bukan karena terpaksa.
BalasHapusBetul segala sesuatu berawal dari hati yg ikhlas sehingga nyaman buat anak.
HapusTeeimTerima sudah mampir dan meninggalkan jejak cinta😍😍
Ini nih, yang orang deasa aja sulit melakukannya. Senang dapat referensi begini, jadi pas buat bekal tar kalo udah punya anak hehehe.
BalasHapusAlhamdulillah makasih mbak semoga bermanfaat ya. Terimakasih sudah mampir dan meninggalkan jejak.
HapusTerima kasih, sangat bermanfaat
BalasHapusIni yg saya praktekkan ke anak. Belajar dari pengalaman diasuh orangtua zaman dulu yg gak pernah minta maaf sama anak. Saya tidak ingin jadi seperti itu. Sy selalu minta maaf sama anak alhamdulillah anak jadi terbiasa minta maaf lebih dulu
BalasHapusJadi teladan ini yang susaaaah..kadang gengsi mau minta maaf duluan ke anak hiks! ini sih saya yaaa...
BalasHapusTerima kasih sudah diingatkan Mbak:)
Kalo kata ust Hanan Attaki kenapa sih anak kecil itu setiap kali berantem gampang baikan lagi? Karena hati mereka masih suci dan jauh dari dosa.. beda kalo dengan org dewasa..
BalasHapusMau meminta maaf or memaafkan 22nya susah karna sudah penuh dengan dosa.. duhh ini peer banget
Meskipun ya terkadang anak2 tuh banyaknya yang baperan dan pundungan yah mba termasuk saya pada jamannya hahaha
Jadi teladan ya harus banyak belajar juga yah mba
Iya semakin dewasa malah harus banyak belajar dari anak kecil yang masih polos ya mbak.
HapusKalau orangtuaku sudah banyak drama, banyak modus, dan banyak kasus hehehehe
Makasih sudah mampir mbak.
Nah minta maaf kepada anak ini nih yang jarang dilakukan orangtua. Makanya susah jadi tauladan. Jadii..emak-emak jangan malu minta maaf kepada anak yah..
BalasHapusTips-nya pas banget, Mbak. Terutama ttg meminta maaf tuk hal-hal kecil. Yang sering kita anggap kecil tapi kalo sering dilupakan ya bisa berabe. Moga kita beneran bisa jadi ortu teladan ahli pemaaf, aamiin
BalasHapusIya bener banget bun, ponakan saya sering nih kalo melakukan kesalahan enggak mau minta maaf. Tapi skrg diingatkan dan diajarkan terus kalo ada salah wajib minta maaf sama siapa pun itu. Awalnya sulit karena minta maafnya harus dipaksa. Namun, skrg enggak lagi, udah paham kalo ada kesalahan ya harus minta maaf. Makasih banyak bun sudah bagi2 ilmu dan diingatkan lagi.
BalasHapusBetul. Orang tua adalah teladan bagi anak-anaknya
BalasHapusNah ini yang harus ditanamkan pada anak sejak kecil mba. Biar gedenya mereka jadi pribadi yang berhati dan berjiwa besar.
BalasHapusAnakku lagi masa-masa ini, Mbak. Berantem mulu antar kakak adik. Tapi yawislah, pelan2 saya selalu ingatkan untuk saling memaafkan. begitu juga sama teman2nya. Dan ini yang nggak boleh lupa, sebagai ortu saya juga nggak segan minta maaf. Ya, maksdunya biar anak belajar dari kita. Nice sharing banget.
BalasHapusTerima kasih sharingnya..in sya alloh akan ku praktekan ke anak anak TK...
BalasHapusSalah satu kata yang susah buat diucapkan saat dewasa padahal kata ini kata ajaib yang membuat perbedaan besar untuk sebuah hubungan
BalasHapusNah iniiii, kudu dibiasakan sedari dini ya mba. Mau mengakui kesalahan dan meminta maaf, sukaaa parentingnya.
BalasHapusDalam hal mendidik anak teladan dari orangtua mmg poin yg paling penting ya mbak. Krn percuma anak dicecokin berbagai teori kalau aksi nyata ga pernah dilihatnya, ya ga da gunanya. Makasih ilmunya mbak, bermanfaat banget.
BalasHapusSetujuuu, menjadi role model. Anak2 perlu ditanamkan hal yang kayaknya sepele gini mbak. Karena ada keponakanku seusia SD susah minta maaf huhu
BalasHapus