Menjemput Jodoh
Bikin
baper ya judulnya, pasti yang jomlo suka deh bahas bab jodoh. Menanti jodoh
bukan hanya untuk yang jomblo yang katanya pacaran sekalipn masih belum pasti
siapa jodoh yang sesungguhnya. Karena jodoh adalah misteri, yang pacaran bertahun-tahun
malah tidak berjodoh tetapi yang baru kenal tenyata jodohnya.
Siapa
jodoh kita sudah diatur Allah jauh hari sebelum kita terlahir di dunia, lalu
mengapa kita terlalu risau dengan jodoh yang belum juga kunjung hadir. Meskipun
jodoh sudah diatur oleh Allah bukan berarti dia akan tiba-tiba datang,
mengatakan duhai diri lihatlah Aku adalah jodohmu. Tentu tak semudah itu pula, karena segala sesuatu
membutuhkan usaha.
Jodoh
itu terkait Aku dan Dia seseorang yang dirahasiakan Alloh untuk menjadi pendamping
hidup. Maka sudah seharusnya ada sebuah proses mendekatkan dari salah satunya,
dengan cara Alloh yang sangat unik.
Jadi
jodoh itu mesti ditunggu, dicari, dipesan, atau di perjuangkan? Bagaimana kalau
kita urai satu persatu dari 4 hal cara menjemput jodoh.
1. Di
tunggu
Ditunggu
atau menunggu jodoh, berarti tidak menjemput dong ya, karena kalau menjemput
itu kata kerja yang berkaitan dengan bergerak bukan diam. Jadi menjemput
harusnya merupkan usaha. Kalau jodoh datang hanya dengan di tunggu lalu bagaimana.
Jika yang ditunggupun hanya menunggu pada akhirnya tidak akan ada ujungnya dan
tidak akan bertemu.
Jika
usahamu masih di tahap menunggu, berarti belum siap untuk menjemput jodoh.
Tentu mesti memantapkan diri untuk benar-benar siap menjemput jodoh. Persiapan
secara psikis, mental dan materi. Karena kehidupan berumah tangga membutuhkan
kematangan jiwa baik bio, psiko, sosial.
2. Di
cari
Jodoh
memang mesti dicari, karena sosoknya ada diantara sekian ribu manusia. Usaha
dalam mencari jodoh ini bukan asal setiap yang cocok dihati dianggap jodoh.
Carilah sosok jodoh tersebut dengan memperluas pergaulan, tidak kaku namun
tidak juga melanggar aturan Allah. Misalnya bergaul sesuai aturan syar’i tanpa
mesti berkholwat ataupun ikhtilat dengan lawan jenis.
3. Di
pesan
Jodoh
mesti dipesan seperti makanan ya, tentu karena jodoh adalah orang yang akan
mendampingi kita selamanya baik didunia dan akherat. Oelh karenanya
mengharapkan jodoh yang sebaik-baiknya sesuai dengan harapan. Bagaimana cara
pesan jodoh yang membuat kita bertahan sepanjang usia dengan sosok nya.
a. Pesan kepada Allah
Tentu saja kita harus
meminta kepada Allah, bukankah Allah yang maha mengatur jodoh. Berdoalah
sesering mungkin rayulah agar diberi jodoh sesuai dengan keinginan. Agar waktu
yang dilewati hingga akhir usia menjadi barokah berjodoh hingga taman surga.
b. Pesan
kepada Ustad/ustadzah/Murobi
Jika sudah pesan kepada
Allah maka selanjutnya pesanlah kepada orang sholih yang kita kenal dengan baik
dan mengenal kita dengan baik. Kenapa mesti ustad atau ustadzah karena mereka
orang yang inshaAllah baik, maka akan mencarikan jodoh yang baik serta solih.
c. Pesan
kepada Teman baik yang solih dan dipercaya.
Jika kita malu pesan
kepada ustad atau ustadzah maka pesanlah kepada teman baik, solih, dan
dipercaya. Mengapa teman baik, karena teman yang baik pasti menginginkan yang
terbaik bagi temannya. Maka teman yang baik tidak akan mengenalkan dengan orang
yang tidak baik bagi temannya.
4. Di
perjuangkan
Jodoh
harus diperjuangkan, setelah menunggu dengan menyiapkan kematangan jiwa,
mencari dengan memperluas pergaulan, kemudian pesan jodoh kepada Allah, ustad dan
juga teman dekat yang solih yang terakhir adaal memperjuangkan jodoh.
Memperjuangkan jodoh adalah memenataskan diri kita untuk menjadi sosok yang
baik sesuai kriteria jodoh yang kita harapkan. Bagaimana mau berharap medapat
jodoh seperti Fatimah jika kita bukan sosok seperti Ali. Maka perjuangkan diri untuk
mendapatkan jodoh yang baik sebagaimana diri berjuang menjadi baik.
Percayalah
jodoh adalah seperti apa diri kita saat ini. Jodoh itu adalah cerminan dari
diri kita.
Nah,
masih galau menjemput jodoh? Bersabarlah setelah usaha menjemput sudah
dilakukan maka nantikan waktu yang tepat Allah kirimkan sosoknya secara nyata.
Selamat menanti sosok jodoh yang masih tersimpan dalam amplop takdir. Jangan
lelah untuk terus menjemputnya melalui lantunan doa.
Wah jadi talkless deh... sebelumnya gak kepukiran seperti itu (hahahaja) jadi mau eh malu... saran sebaiknya subtitle dicetak bold dan tetep mepet garis, ini kan opini... bukan cerpen... masih ada typo lho... tetapi tulisan ini sungguh membawa pencerahan lbo... ih kok ngomongin jodoh sih jadi baper nih... aku kan duda (yrtsipu malu) oke segitu saja komenku... kslo ada waktu kunjungi juga blogku winartosabdo46.blogspot.com
BalasHapusSiap pak terimakasih, silahkan dipesan jodohnya ya pak semoga sesuai pesanan. Berasa pesan makanan di restoran ya.
BalasHapusinsyaallah nanti berkunjung ke blog nya.
Setuju mba Ika, usaha dulu, berdoa dan tawakal ya. Itu yang aku lakukan dulu 😬
BalasHapusbetul sekali mbak Evita, saya juga dulu begitu sih dijodohkan teman enggak pakai pacaran. pacaran setelah menikah intu lucu-lucu gimana gitu hehehhe
HapusMasyaallah😍
BalasHapus