Menjadi Artis Drama Rumah Tangga
Judul : Drama Rumah Tangga
Penulis : Wulan Darmanto
Tahun terbit : 2016
Penerbit : Kinimedia
Jumlah Halaman :
228 hal
ISBN :
978-602-60268-0-4
Membahas rumah tangga
itu selalu menjadi topik seru, laksana membicarakan drama korea yang selalu
menarik. Memang sebuah rumah tangga itu memiliki kisah yang berbeda, wajar
kalau menjadi menarik untuk di bicarakan. Dibicarakan dalam arti yang positif tentunya. Misalkan berbagi pengalaman, untuk
saling menguatkan, bahkan mencari solusi terhadap sebuah permasalahan.
Setiap manusia baik laki-laki
ataupun wanita pasti memiliki impian rumah tangga bahagia. Terutama bagi yang
belum pernah berumah tangga, yang ada dalam angan-angan hidup dengan orang yang
dicintai itu indah bak taman surga. Sama, saya juga dulu begitu berpikir indah
nian.
Impian itu memang
selalu lebih indah dari kenyataan, tapi bukan berarti mustahil untuk menjadi
indah secara nyata tentunya. Untuk mewujudkan impian yang indah memang tak
mudah, perlu drama-drama yang membutuhkan energi luar biasa. Dalam drama
tersebut kita adalah Artisnya. Mau menjadi peran antagonis atau protaginis
tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Tapi... tentu tidak
semua indah ya. Selain bisa diandalkan,
terkadang tinggal serumah bersama mertua juga bisa makan hati. Dan rupanya hal
tidak mengenakan ini yang justru paling diingat dan paling banyak dibahas. Membuat
kalimat “ numpang di rumah mertua” terasa jauh lebih horor dari film Tali
Pocong Perawan..(hal.16)
Episode pertama dalam
rumah tangga biasanya memang diawali tinggal dengan mertua. Menyikapi drama
dengan mertua yang lebih sering berperan antagonis di mata menantu. Seharusnya tidak
demikian ya, jika menantu mau berperan protagonis dengan belajar bersabar dan
beradaptasi dengan situasi. Karena bagaimanapun kita adalah orang baru yang
dibesarkan di lingkungan dan karakter yang berbeda, manusiawi sekali jika tidak
bisa langsung klik dengan mertua.
Nah..jika kita menghadapi
ipar dengan karakter sulit, manalah pula suka menggunjing kitadi belakang, dan
tidak bisa diajak kompromi. Ini saat-saatnya kita bersikap tegas dan
memantapkan posisi. (hal.29)
Semua yang tampak indah
seolah berubah drastis kala kita sah menjadi sepasang suami istri. Dari hal
sepele diawali kebiasaan suami yang bikin naik darah, kemudian benturan dengan
mertua dan ipar tentu membuang energi habis-habisan.
Lalu ketika ketahuan
bahwa masakan kita tidak enak, menguar sudah kelebihan yang lain. tertutup
dengan predikat “tidak pandai memasak”. (hal.35)
Setinggi apapun
pendidikan kita rasanya runtuh sudah kepercayaan diri ketika satu persatu
kekurangan menjadi title baru kita. Rasanya harga diri jatuh ke dasar jurang
terdalam. Belum lagi ketika ada ultimatum dari suami untuk berhenti bekerja,
dilema paling berat seorang istri. Tidak taat pada suami akan berdosa, taat
maka harus menghabiskan waktu di rumah. Saat kumpul dengan teman rasanya jadi
minder, kumpul dengan ipar makin rendah diri. Seharusnya tidak demikian, karena
ketakutan muncul justru belum dijalani. Ketika dijalani dan benar-benar
mempersiapkan diri semua akan indah.
Wulan Darmanto dalam
bukunya yang berjudul Drama Rumah Tangga membahas dengan gamblang masalah-masalah
yang lazim ditemui dalam rumah tangga. Dikupas tuntas dengan manis, ringan
menarik dan membuat pembacanya hanyut menikmati setiap kisahnya.
Dalam setiap bab diselipkan
kisah-kisah nyata yang terjadi di sekitar penulis. Buku ini bisa dikatakan
kumpulan kisah permasalah rumah tangga. Bukan sekedar kisah yang tertuang dalam
tulisan namun, ada solusi untuk setiap
masalah tersebut. Pasang surutnya rumah tangga menjadi sangat unik ketika
dikupas satu persatu. Solusi-solusi yang sederhana menjadi pilihan dalam buku
ini.
Bagi saya membaca buku
ini seperti napak tilas perjalanan rumah tangga. Diawali dari masa pengantin
baru yang banyak surprise dari suami kadang airmata menjadi pelampiasan. Tapi saat
membaca tidak lagi menangis, tersenyum manis sambil berkata “iya betul banget
nih, aku mengalaminya.”
Bagi mereka yang baru
berumah tangga cocok banget membaca buku ini. Setidaknya jika masih dalam
situasi yang rumit mungkin solusi-solusi sederhana dalam buku ini dapat
diterapkan. Namun, setiap rumah tangga memiliki drama yang berbeda lo. Jangan menjadikan
buku ini sebagai patokan. Bisa dikatakan apa yang tertulis dalam buku adalah
secuil permasalah baru secuil ya. Karena hidup rumah tangga itu porsesnya
seumur hidup, maka ujian-ujian juga mewarnai sepanjang perjalanan rumah tangga.
#ODOP_6
#NonFiksi

Mantap
BalasHapusTerimakasih
HapusTerimakasih sudah berbagi mbak. Pembelajaran untuk yang akan memasuki hidup berkeluarga. Karena menjadi istri, menjadi ibu tidak ada sekolahnya. Untuk saya yang usia pernikahan sudah seperempat abad begini masih cocokkah?
BalasHapusKurang cocok Bu mungkin malah kilas balik saja Bu hehehehe. Beli Bu buat anak-anak nya.
HapusBerumah tangga adalah ibadah seumur hidup ya, sehingga harus pandai bersyukur dan bersabar dalam setiap episode dramanya.
BalasHapusSetuju banget dengan mbak Hardiani
HapusHehe..betul banget itu mba Ika. Walaupun gak sama persis sih tapi berumah tangga itu perlu byk kompromi ya 😊
BalasHapus