Mendidik Anak Dengan Fitrah Menghasilkan Generasi Qur’ani
Judul : Hafidz Rumahan
Penulis : Neni Suswanti
Tahun terbit : 2018
Penerbit : AURA
Jumlah Halaman : 200 hal
ISBN : 978-623-211-033-5
Setiap
orang tua menginginkan anak yang solih solihah dan menjadi penghafal Al Qur’an
sehingga bisa menghantarkan orang tua menuju surga. Memiliki anak hafidz Qur’an
bukan hal yang mudah, karena tidak banyak orang tua yang menyadari betapa
pentingnya menghafal Al Qur’an. Terlebih di era millenia orang tua cenderung
berlomba-lomba memiliki anak yamg melek teknologi, cerdas secara akademik
dibandingkan cerdas spiritual.
Orang
tua memilih pendidikan anak lebih mempertimbangkan kualitas pendidikan akademik
dibandingkan pendidikan agamanya. Orang tua memilih les atau pelajaran tambahan
dalam hal akademik, jarang sekali orang tua memilih les hafalan Qur’an.
Padahal
pendidikan terpenting untuk bekal anak menjalani kehidupan adalah ilmu agama.
Mengenalkan aturan agama sejak dini, mendidik anak tentang tauhid, mencintai
Alloh, mencintai Rosul, menjalankan atauran agama, adalah kewajiban orangtua
yang tak bisa di alih tugaskan kepada orang lain.
Tiga
hal yang sangat sulit ditanamkan melalui pendidikan umum di zaman ini.
mencintai nabi? Mencintai keluarga nabi? Mengajarkan Al Qur’an? Adakah
anak-anak mendapatkan pelajaran ini di sekolah formal? (hal. 43)
Kalaupun
ada sekolah yang mengajarkan hal-hal tersebut porsinya sangat kecil
dibandingkan dengan pelajaran akademik. Belum lagi pengaruh dari hal-hal
negatif dilingkungan yang kurang kondusif sangat mempengaruhi keberhasilan
pendidikan.
Neni
Suswanti dalam bukunya berjudul Tahfidz Rumahan yang bercerita tentang
perjuangan Abdurohim dan istrinya Siti Hajar dalam mendidik anak-anaknya
sendiri di rumah. Sukses mendidik 7 anaknya tahfidz Qur’an diusia 6 tahun.
Bukan hal yang mudah pastinya, namun semangat kedua orang tua ini luar biasa.
Abdurrohim
dan Siti Hajar hanya, mengamalkan cara mendidik yang dipelajari dari Rosululloh
SAW, sahabat, dan para ulama yang dibacakan saat ta’lim. Mereka Yakin bahwa
konsep-konsep itu sesuai untuk kondisi kapanpun dan dimanapun. (hal.128)
Konsep
pendidikan yang di ajarkan oleh Rosululloh adalah konsep pendidikan secara
fitrah yang memang harus diajarkan ke pada anak-anak. Pendidikan secara fitrah
disini adalah fitrah sebagai hamba yang menyembah kepada Alloh. Pendidikan ini
akan memepengaruhi akidah anak di masa mendatang. Jika pendidikan fitrah
berhasil maka anak akan menjadi pribadi yang taat kepada Alloh, hingga kelak menutup usia dalam keadaan
beriman kepada Alloh.
“Sebaik-baik manusia
adalah mereka yang paling mengerti Al Qur’an, paling paham agama Alloh, paling
bertaqwa kepada Alloh, paling (semangat) beramar ma’ruf dan nahi munkar dan
paling memelihara silaturahmi.” (HR. Ahmad dan At-Thabrani). (hal
71)
Abdurrahim
danSiti Hajar meginginkan anak-anaknya menjadi sebaik-baik manusia, oleh karena
itu mereka menginginkan anak paham Al Qur’an. Keinginan tersebut di aplikasikan
dalam mendidik anak-anak sesuai ajaran Rasul. Kisah keluarga Abdurrahim dalam mendidik
anak sangat unik dan aplikatif.
Buku
ini sangat cocok dibaca oleh para orang tua yang mendabakan anak yang solih. Meskipun
anak mendapatkan pendidikan di sekolah umum, seharusnya di rumah anak mendapatakan
pendidikan sesuai fitrahnya sebagai hamba Alloh. Tidak salah jika anak
mendapatkan pendidikan di sekolah umum tetapi pendidikan dirumah adalah pondasi
utama untuk mendidik anak.
Buku
yang sangat inspiratif ini menjadi acuan penting bagaimana orang tua mendidik
anak di rumah sesuai fitrahnya. Menjadi buku pegangan untuk orang tua yang
bercita-cita memiliki anak hafidz Qur’an dari rumah. Kisah nyata yang
memberikan banyak contoh-contoh dalam mengajarkan hafalan Qur’an.
Anak-anak
Abdurrahim sama dengan anak pada umumnya, suka bermain, suka jajan, sering
menolak hafalan karena jenuh. Namun, Siti Hajar dengan kepiawainnya memanajeman
pendidikan ke 8 anaknya sehingga berhasil mencetak hafidz dan hafidzah dari
rumah.
Betul sekali sekarang jaman milenial saya lihat jarang banyak penghafal alquran seperti saya hehe, kebanyakan skrg main game, bermain gadget,melihat video di youtube.
BalasHapusPerjuangan abdrohman sangat bagus sekali jadi pengen juga nih, makasih ibu sudah share artikel agama begini jadi sedih lihatnya
Buku yang sangat menginspirasi, sangat cocok bagi para calon orang tua,
BalasHapus