Ibu Pekerja
Definisi
Ibu Pekerja
Menurut
Santrock Ibu pekerja adalah ibu yang melakukan kegiatan di luar rumah dengan
tujuan untuk mencari nafkah untuk keluarga. Selain mencari nafkah merupakan
bentuk aktualisasi diri untuk menerapkan ilmu yang dimiliki serta untuk
menjalin hubungan sosial dengan orang lain dalam bidang pekerjaannya.
Dilansir
oleh sebuah media online di Ukraina, 88 persen Ibu di Inggris memilih bekerja
karena kebutuhan akan keuangan. Selain alasan tersebut juga demi memenuhi gaya
hidup sebagai wanita modern. Bahkan 94 persen wanita Inggris beranggapan bahwa
bekerja merupakan peran wanita modern yang harus di jalani.
Pandangan
wanita modern di Inggris tak jauh beda dengan di Indonesia. Hal ini dapat kita
lihat hapir di semua lini ruang kerja berisi begitu banyak wanita. Bahkan
mayoritas mereka adalah seorang Ibu. Bekerja menjadi sebuah kebutuhan,
kewajiban, atau karena alasan lain tergantung dari tujuan Ibu pekerja itu
sendiri.
Alasan Ibu Memilih Bekerja
Zaman
sekarang mayoritas Ibu memilih bekerja di ranah publik. Bekerja seolah menjadi sebuah kewajiban
apalagi jika di kaitkan dengan emansipasi wanita. semakin banyak ruang bagi wanita untuk
berkarya dan berprestasi. Seolah-olah pilihan ibu bekerja menjadi sebuah
kebanggaan tersendiri. Bukan hanya kebanggaan bagi ibu bekerja namun juga
keluarga terutama orangtua.
Bukan
berarti yang memilih untuk dirumah itu enggak berprestasi. Zaman sekarang
justru ibu yang mampu meneguhkan diri bekerja di ranah domestik atau dirumah
adalah pilihan tak kalah hebatnya.
Menjadi Ibu rumah tangga itu merupakan prestasi tersendiri dimana mereka
mampu mengaplikasikan ilmunya untuk mendidik anak dan keluarga.
Bekerja
di ranah publik atau domesti berarti sama mulianya. Sama-sama bekerja, hanya
saja beda tepat bekerja dan orientasinya. Jika Ibu rumah tangga fokus kepada
anak dan keluarga, dan tidak menadapatkan upah secara nyata. Berbeda dengan Ibu
pekerja yang memiliki tanggung jawab akan kariernya di ranah publik, tetapi
tetap kewajiban terhadap anak dan keluarga menjadi focus utama.
Dengan
demikian sebenarnya ada tanggung jawab dobel pada ibu pekerja. Yaitu tanggung
jawab utama terhadap anaka dan keluarga serta tanggung jawab kedua adalah
pekerjaannya di ranah publik. Hal ini tentu menjadi warna tersendiri bagi Ibu
pekerja.
Kalau
begitu sebenarnya lebih menyenangkan menjadi Ibu rumah tangga, bisa jadi
menyenangkan bisa jadi juga tidak menyenangkan. Karena hidup adalah pilihan
bukan. Setiap Ibu pekerja memiliki banyak alasan kenapa mempunyai pilihan untuk
memikul tengguang jawab dobel menjadi
Ibu pekerja.
Tentu
ada banyak sekali latar belakang seorang Ibu untuk memilih bekerja di ranah
publik. Sebelum kita melanjutakn
pembahasan banyak hal tentang Ibu pekerja, sebaiknya kita kupas dahulu beberapa
alasan tentang Ibu pekerja :
1.
Alasan
Ekonomi
Kebutuhan
hidup manusia harus dipenuhi demi kelangsungan kehidupan selanjutnya. Namun,
kebutuhan hidup membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saat ini biaya hidup
untuk makan sehari-hari sudah mahal, belum lagi biaya transport juga semakin
mahal seiring naiknya harga bahan bakar minyak, belum lagi biaya sekolah yang
luar biasa mahal, ditambah dengan biaya perawatan kesehatan yang tak kalah
mahal.
Untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut maka Ibu banyak yang pada akhirnya
memilih bekerja di ranah publik. Memiliki modal kemapuan diri untuk bekerja dan
siap untuk mengemban tanggung jawab baik di tempat kerja dan di rumah adalah
pilihan yang di anggap paling tepat.
2.
Berbagi
Tanggung Jawab
Bekerja
bukan masalah membantu finansial saja ternyata, tetapi dengan Ibu bekerja akan
ada pembagian tanggung jawab baik dala hal finansial dan dalam mengurus biduk
rumah tangga. Saling memahami pekerjaan suami istri di luar rumah membuat
keduanya memiliki porsi tersendiri dalam tugas rumah tangga.
3.
Akualisasi
diri
Bekerja
merupakan salah satu cara seorang Ibu mengaktualisasikan diri dalam hal ilmu
pengetahuan yang dimiliki. Dengan bekerja sesuai pendidikan Ibu merasa dapat
menerapkan ilmu pengetahuannya dan selalu mengupdate ilmu-ilmu terbaru sesuai
profesi.
4.
Percaya
Diri dan Meningkatkan Harga Diri
Bekerja
ternyata merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan rasa percaya diri Ibu
baik di lingkungan ataupun dalam keluarga besar. Ibu yang bekerja banyak yang
merasa lebih percaya diri dan merasa dihargai ketika berada di lingkungan
masyarakat luas.
5.
Memperluas
Pergaulan
Bekerja
membuat Ibu bertemu banyak orang, bergaul dengan berbagai profesi dengan latar
belakang pendidikan yang berbeda menjadi sebuah sensasi tersendiri. Luasnya
jaringan membuat Ibu pekerja lebih uptodate dalam banyak hal, sering bertukar
pikiran baik tentang karier, parenting, rumah tangga, atau pengalaman sebagai
Working Mom.
6.
Bakti
Kepada Orang tua
Ibu
bekerja bisa jadi merupakan salah satu baktinya kepada orang tua. Orang tua
menyekolahkan anak dengan harapan anaknya kelak akan bekerja dan menjadi
kebanggaan mereka. Biaya yang dikeluarkan tak sedikit bahkan perjuangan
menyekolahkan anak dengan kualitas terbaik disertai drama dan airmata. Anak
tentu tak menutup mata dengan segala perjuangan tersebut. wajar bukan, jika
setelah lulus sekolah menjadi Ibu pekerja sekalipun dijalani demi senyum
merekah kedua orang tua.
7.
Role
Model Bagi Anak
Ibu
pekerja biasanya juga berharap anak-anaknya kelak sukses berkarier seperti
Ibunya. Setidaknya demikian yang saya rasakan. Waktu saya kecil saya meliha Ibu
saya yang juga pekerja, selalu berangkat kerja rapi jali. Selalu menasehati
anak-anaknya sekolah yang pintar dan rajin belajar biar kelak besar jadi orang
sukses dan bekerja. Alhamdulilla semua putra_putrinya bekerja di ranah publik.
Sekarang
ini saya melakukan hal yang sama kepada kedua anak-anak. selalu menasehati agar
belajar yang rajin sekolah yang pintar agar dapat meraih cita-cita. Tetapi saya
tidak akan mengharuskan mereka bekerja di ranah publik. Tetapi tidak pula
melarang, sesuai dengan hati mereka kemana. Hanya saya selalu menasehati agar
menjadi wanita yang produktif baik di luar rumah maupun di dalam rumah.
8.
Me
Time
Bekerja
bisa menjadi salah satu me time bagi seorang Ibu. Me time sendiri adalah waktu
istimewa yang digunakan oleh seorang Ibu untuk melakukan aktivitas yang
disenangi tanpa melibatkan suami, anak ataupun anggota keluarga lainnya (Lenny
Martini dalam buku 33 Kisah Me Time)
Merujuk
dari pengertian me time tersebut, bekerja jika menjadi hal yang menyenangkan
bagi ibu bisa menjadi me time. Ibu merasakan kebahagiaan dan kepuasan dengan
bekerja di ranah publik. Menjadi sebuah momen yang menyenangkan dan
menghilangkan kejenuhan dari aktivitas rumah tangga.
Namun tak sedikit orang-orang menganggap negatif ibu yang bekerja. Ibu pekerja dianggap tak bisa mendidik anak, egois mementingkan karier, bahkan tak sedikit beranggapan ibu bekerja tak sesuai aturan syariat.
Sesungguhnya diluar penilaian negatif tersebut ibu pekerja juga memiliki impian untuk keluarga. bukan tentang jabatan karier, bukan pula tentang uang. Bekerja tentang banyak hal, berkaitan dengan berbagai sudut pandang, alasan-alasa yang tidak semua orang mau tahu dan mungkin tak perlu untuk tahu. Tapi semua Ibu selalu ingin memiliki keluarga bahagia, anak yang cerdas, selalu sehat tak kurang apapun termasuk kasih sayang dan perhatian seorang ibu.
Berdasarakan pengalaman saya sebagai seorang Ibu pekerja yang sering menghadapi berbagai komentar julid yang mengiris hati. Berdasarakan pengalaman bekerja di ranah publik yang penuh tekanan dan tantangan. Demi memberi pencerahan bagi mereka yang memiliki sudut pandang sempit tentang kami Ibu pekerja. Untuk ibu pekerja yang sering galau ingin tetap bekerja atau memilih kembali ke rumah dengan alasan keluarga atau karena nyinyiran yang bikin hati terluka. Buku ini semoga memberi pencerahan bagi semua.
Berkisah tentang problematika ibu pekerja disertai tips-tips menghadapi problematika. agar pekerjaan tetap berjalan keluarga pun aman anak selalu penuh kasih sayang. Buku yang ditulis sebagai kisah inspiratif dan beberapa kali harus terhambat karena benturan dengan amanah pekerjaan. semoga kali ini dapat tercapai sesuai harapan.
Bisa jadi referensi para calon ibu juga ini yaa
BalasHapusInsyaAlloh
Hapus